Jumat, 31 Desember 2010

Sabtu, 25 Desember 2010

TUHAN MAAFKAN AKU JIKA AKU MENGELUH

Hari ini, dalam sebuah perjalan aku melihat seorang gadis cantik berambut keemasan. Aku iri dengannya, ia terlihat begitu bahagia. Seandainya aku sama seperti dia “gumanku daa hati.  Ketika tiba-tiba ia beranjak bangun untuk pergi aku melihatnya berjalan tertatih di lorong, ia memiliki satu kaki dan menggunakan tongkat penopang, oh Tuhan maafkan aku ketika aku mengeluh, aku memiliki sepasang kaki lengkap bersyukurlah aku atas karuniaMu, Tuhan maafkan aku ketika aku mengeluh.
Aku berhenti sebentar untuk membeli permen dari seorang pria yang sungguh menyenangkan dia selalu ramah dan banyak tersenyum dan kamipun berbincang-bincang ia terlihat begitu bahagia. Tidak masalah kalau aku terlambat, dan ketika aku pergi ia berkat kepadaku “terima kasih, anda sudah sangat baik sugguh menyenangkan bisa berbincang dengan oaring seperti anda” anda tahu? Katanya “saya buta”. Oh Tuhan maafkan aku ketika aku mengeluh.

Sabtu, 18 Desember 2010

Air

Pada suatu ketika, di tepi sebuah sungai, tampak seorang anak kecil menangis dan bersedih hati. Sebentar-bentar, tangannya tampak sibuk menghapus air matanyayang menetes di pipi. Sambil meratapi nasibnya anak kecil tersebut memandangi sungai yang ada di depannya terbersit di pikirannya untuk mengakhiri hidupnya, tak berapa lama kemudian datanglah seorang musafir yang tengah kehausahan mencari sumber mata air. Dia perhatikan dari kejauhan tampaklah anak kecil itu oleh musafir. Dia perhatikan ada seorang anak kecil yang sedang menangis sesenggukan, di hampirilah anak kecil tersebut oleh sang musafir dan bertanya dengan lembut kepada anak kecil itu “apa yang sedang engkau tangisi? Sore hari begitu indah. Cobalah untuk menikmatinya wahai anak kecil”. Sambil menoleh, anak kecil itupun menjawab “kini dunia ku terasa gelap”, “ kenapa ?” tanya musafir tersebut, “lihat diriku seorang yatim piatu, dan pakaianku compang camping seperti ini, tidak punya uang dan aku sudah dua hari tidak makan, aku tidak punya uang dan tempat untuk berteduh, aku tinggal seorang diri paman, aku bingung harus tinggal dimana dan harus bagaimana, apa yang harus aku perbuat?”. “bersedih terus tak akan menghidupkan sanak saudaramu, kan?”. Kata musafir tersebut, mencoba menasihati anak kecil tersebut

Kamis, 16 Desember 2010

Secangkir teh manis dan pisang goreng di sore nan cerah

Baru saja kutuangkan air panas dalam secangkir gelas kecil perlahan-lahan tampak asap kecil membumbung ke atas dan hilang ditelan udara, masih kurasakan hangatnya cangkir kecil itu ketika kumasukan daun teh kering dalam kemasan dan gula pasir secukupnya…perlahan-lahan kuaduk hingga menimbulkan riak kecil dalam air teh tersebut, rasanya sudah bisa kunikmati ini gumanku dalam hati. Disamping meja sudah ada satu piring pisang goreng buatan ibu…kuangkat saja dan kubawa ke beranda depan rumah untuk kunikmati bersama sore nan cerah, rasanya tak ada kenikmatan yang diberikan Tuhan dari pada bersyukur menikmati penghujung hari bersama secangkir teh manis dan suguhan sepiring pisang goreng buatan ibu walaupun sederhana, tangan-tangan ibu yang penuh kasih sayang adalah bukti nyata kasih sayang Tuhan pada hambanya Dia berikan pada hambanya jiwa-jiwa penuh kasih sayang, cahayanya yang melingkupi arsy dan segala isinya mampu membuat jagat raya dan seisinya terang. Teh manis yang masih panas perlahan kunikmati tampak kulihat asap kecil membesar dan menghilang sebentar bersama udara yang menerpanya. Hemmm rasanya manis, sambil duduk di bibir teras rumah kulihat anak kecil yang bermain-main riang bersama teman-teman sebayanya, bermain bersama dengan sepeda kecilnya tanpa beban.